IBUKU BERPROFESI GANDA
Berprofesi
sebagai seorang Ibu yang selalu serba bisa adalah pekerjaan yang selalu
menghiasi hari-hari dari sosok yang saya banggakan. Meski, dizaman moderen saat
ini banyak yang meringankan pekerjaan
seorang ibu, karna seperti yang diketahui untuk saat ini banyak para ibu ibu
yang lebih sering menghabiskan waktunya untuk bekerja, makan para ibu banyak
memanfaatkan pembantu rumah tangga, cuci kiloan, bimbingan belajar untuk anak,
dan jasa ketring rumahan ketimbang mengurus
rumah tangganya sendiri. Meski begitu sosok Ibu tetap lah ibu Tidak seorangpun yang mampu untuk membalas
semua kasih sayang cinta dan do'a yang selalu diberikan oleh seorang ibu kepada
buah hatinya.
Namun
hal ini berbeda dengan sosok yang satu ini, belia selalu mejadi sosok yang
sempurna dimata saya, beliau sosok ibu yang berprofesi ganda. Selain mengurus
anaknya dan suaminya, beliau selalu memasak untuk kami agar kami tercukupi
gizinya, beliau juga yang selalu menyuci serta menyetrika pakaian kami,
membereskan segala sudut sisi rumah, serta selalu mengajarkan kami banyak hal,
tidak hanya pelajaran seputar sekolah melainkan pelajaran hidup. Ibu saya juga
turut membantu ayah saya mencari rezeki tambahan, ia selalu memanfaatkan
peluang yang ada hingga kini beliau
sendiri yang mengatur dan mengelolah bisnis kos kosan yang kami miliki, dan
beliau juga memiliki usaha di bidang weding organizer. Dimana usahanya
menyediakan jasa untuk membantu orang menyelenggarakan pesta pernikahan.
Nama
Ibu saya Mardiana. Beliau lahir pada tanggal 14 Maret 1960 di Jakarta. Beliau
adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Meski zaman dahulu sangatlah
sulit untuk menuntut ilmu, bahkan mininya fasiltas sekolah pada saat itu, tapi
itu bukan alasan baginya, ia berusaha menabung untuk selalu membeli buku,
banyak bergaul dengan orang orang untuk bertuka ilmu, yang ilmunya beliau
manfaatkan untuk mengajari ke delapam adiknya dan turunanya termaksud saya.
Saat teman temanya dahulu asik bermain di masa kecilnya, tidak dengan Ibu saya.
Waktu kecilnya Ia habiskan untuk membantu orang tuanya termaksud Ibunya dulu,
beliau kerap menjaga ke delapan adiknya dan turut membantu berjualan karna saat
berusia 9 tahun beliau telah ditinggalkan oleh ayahnya. Beliau tak pernah
merasa lelah dan mengeluh untuk membantu ibunya mencukupi keperluan
sehari-hari.
Dari
kecil beliau sudah terbiasa untuk selalu hidup mandiri, Karena menurut beliau
yang terpenting adalah kita hidup tidak boleh bergantungan dengan orang
lain.Semua profesi apapun itu harus kita jalani dengan selalu merekahkan
senyuman dan rasa keikhlasan. Meski tanpa bisa dipungkiri setiap pekerjaan itu
pasti ada hambatannya Selain hidup mandiri beliau juga sangat suka menolong dan
peduli kepada sesama, beliau terkenal baik hati dan suka membagi hasil masakanya
kepada para tetangganya, beliau juga selalu mengajarkan anak anaknya untuk
selalu bersyukur dan menyisihkan rezeki untuk orang yang membutuhkan, karna
menurut beliau dari rezeki yang kita miliki sebagian merupakan hak mereka yang
membutuhkan.
Beliau
adalah sosok seorang ibu yang tak pernah mengeluh, rajin, dan semangat. Beliau
selalu meluangkan waktu untuk bisa berkumpul bersama keluarga untuk berbagi
cerita dan bercanda. Beliau tak pernah meminta hal lebih dan beliau selalu
menerima semua yang terjadi dikehidupan ini dengan keikhlasan. Seperti halnya
beliau hanya menginginkan anak anaknya dapat menuntut ilmu setinggi tinggi
mungkin dan dapat menjadi orang yang selalu bermanfaat tanpa mengharapkan
balasan apapun. Bagi saya, beliau adalah harta termahal yang ada dihidup saya.
Seorang Ibu yang selalu sabar menghadapi sifat dan sikap dari ketiga anaknya
yang berbeda beda. Beliau adalah seorang Ibu yang lucu yang terkadang saya
jadikan objek untuk tempat bergurau saya,
Namun,
terkadang saya sangat merasakan kasihan dengan beliau yang terlalu sangat
bersemangat dengan kesibukkan beliau. Karena beliau kini telah menginjak umur
57 tahun. Itu artinya, seharusnya beliau sudah sepantasnya tinggal duduk diam
dirumah saja. Tapi Ibu masih tetap selalu beraktifitas dari terbit pajar hingga
petang tak hentinya melakukan berbagai kegiatan, namun beliau tidak lupa akan
posisinya sebagai ibu rumah tangga. Sebelum berangkat untuk menyelesaikan
segala urusanya ia pun selalu merapihkan semua pekerjaannya rumah tangganya, Semangat hidup yang tak pernah pupus dalam
jiwa seorang ibu yang berusia setengah abad, diusianya saat ini beliau masih
tetap menjadi ibu sosok inu yang berprofesi ganda.
Selain
menjadi panutan bagi kami beliau juga menjadi inspirasi bagi warga sekitar,
karna usahanya tidak hanya membuatnya berhasil, tapi turut membantu warga
sekitar menperoreh penghasilan, dimana beliau memiliki karyawan untuk turut
membantu usahanya di bidang weding organizer. Banyak Ibu Ibu yang memperoleh
tembahan pendapatan dengan membantu mengurus catring, make up serta dekorasi,
dan bapak serta pemuda yang membantu mengurus logistik dan mengantar barang
barang. Kesuksesan dalam usahanya pun membuat Ibu Mardiana tidak pelit akan
ilmunya. Dia tidak segan segan untuk berbagi ilmunya kepada setiap orang. Hal
tersebut di buktikan dengan ia turut aktif dalam kegiatan penyuluhan di
kelurahanya. Ia berbagi ilmu dengan warga sekitarnya dan mengajari banyak hal
terutama cara meke up pengantin dan mengadakan beauty class.